Shandy Aulia Artis ‘Rumah Gurita’ memilih Hidup Sehat dengan Olahraga
Shandy Aulia sangat peduli dengan kesehatan. Tak heran jika sedari dulu, wanita berambut panjang ini sudah gemar berolahraga.
Shandy Aulia mengaku sudah menyukai olahraga sejak ia duduk di bangku SMU kelas 1. Selain berolahraga, Shandy juga mengimbangi dengan gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang bergizi.
"Pantangan makanan nggak ada, aku suka makan buah, tapi nggak suka makan kacang, karena rasanya aneh," imbuhnya.
Salah satu olahraga yang ia gemari dan sedang dijalaninya saat ini adalah olah raga fitness. Selain untuk alasan kesehatan, Shandy memilih fitness karena sekaligus ingin membentuk tubuh dan ototnya.
"Sekarang aku fitness 3 kali seminggu dan angkat beban biar lebih berotot, di salah satu fitness center di Pondok Indah," tuturnya.
Salah satu olahraga yang ia gemari dan sedang dijalaninya saat ini adalah olah raga fitness. Selain untuk alasan kesehatan, Shandy memilih fitness karena sekaligus ingin membentuk tubuh dan ototnya.
"Sekarang aku fitness 3 kali seminggu dan angkat beban biar lebih berotot, di salah satu fitness center di Pondok Indah," tuturnya.
Menurutnya, dengan olahraga tubuh jadi bugar dan pengaruhnya ke seluruh tubuh. Wajah jadi ceria dan kulit juga jadi mulus.
"Kenapa? kalau keluar keringat kan sama dengan membuang bagian kotor dari tubuh, seperti penyumbatan di kulit. Jadi, perawatannya juga nggak perlu repot. Sudah mendapatkan tubuh yang bugar, terus jadi cantik juga. Jadi, olahraga itu memang ada bonusnya, bukan cuma sehatnya saja," kata Shandy Aulia,
Sejak lama Shandy Aulia yakin bahwa wanita yang bisa menjaga penampilannya adalah wanita yang mau dan bersedia untuk olahraga.
Pemilik mata indah ini mengaku semua aktivitasnya ini ia jalani karena keinginannya sendiri. Merasa memiliki tubuh kecil, Shandy menjadi terpacu untuk mengencangkan otot dan membentuk tubuhnya.
"Karena badanku kecil jadi kayanya lebih bagus biar agak berisi sekaligus untuk pembentukan tubuh juga," pungkasnya.
Saat ini Shandy Aulia makin memperlihatkan jati dirinya sebagai aktris
profesional. Di film terbarunya yang bergenre horor, ‘Rumah Gurita’,
Shandy Aulia harus melakukan adegan-adegan berbahaya, yang semua
dilakukannya sendiri tanpa bantuan pemain pengganti (stuntman).
Dalam film produksi Hitmaker Studio, garapan sutradara Jose Poernomo
itu, Shandy berkali-kali terjatuh dari lantai dua, kecebur ke kolam,
terlempar keras ke lantai dan sebagainya.
Sumber:
- http://life.viva.co.id/news/read/99658-shandy_aulia_ingin_badannya_lebih_berotot
- https://id.celebrity.yahoo.com/news/shandy-aulia-yakin-sehat-akan-membuat-dirinya-cantik-072048748.html
- http://poskotanews.com/2014/10/28/shandy-aulia-jatuh-dari-lantai-dua/
___________________________________
(Ads).
(Ads).
Gratis Ongkir Bayar di Rumah COD
Alat Inhalasi Uap Asma 590Ribu,
Alat Tensi Digital Japan 390ribu,
Alat Cek Kolesterol dan Gula 450ribu.
Alat Bantu Dengar Germany 365ribu
call sms WA 087780633777 BBM 7649FA23
____________________________________
Alat Tensi Digital Japan 390ribu,
Alat Cek Kolesterol dan Gula 450ribu.
Alat Bantu Dengar Germany 365ribu
call sms WA 087780633777 BBM 7649FA23
____________________________________
Artikel Kesehatan Para Artis:
- Rahasia Cantik dan Sehat Artis Vitalia Shesa
- Lagu Baru Raffi Nagita (Gigi) "Kamulah Takdirku" Lirik dan Youtube
- Rahasia Sehat dan Montok Artis Kartika Putri
- Push-up Sit-up ala Artis Cantik Eriska Rein
- Cara Fitness 'Arjuna' Shaheer Sheikh
- Lagu Baru Raffi Nagita (Gigi) "Kamulah Takdirku" Lirik dan Youtube
- Rahasia Sehat dan Montok Artis Kartika Putri
- Push-up Sit-up ala Artis Cantik Eriska Rein
- Cara Fitness 'Arjuna' Shaheer Sheikh
Baca Juga Artikel ini:
- Mengatasi Perilaku Aneh pada Anak dan Misteri Waktu Senja
- Kisah Nyata Sembuhnya Penderita Penyakit Diabetes dengan Biji Alpukat
- Gayatri Wailisa Diduga Alami Pecahnya Pembuluh Darah Otak
- Rahasia Umur 40 Tahun
- Maraknya Impotensi pada Anak Muda
- Kikis Lemak Tubuh dengan Susu
- Cara Mudah Deteksi Stroke Secara Dini
- Kisah Nyata Sembuhnya Penderita Penyakit Diabetes dengan Biji Alpukat
- Gayatri Wailisa Diduga Alami Pecahnya Pembuluh Darah Otak
- Rahasia Umur 40 Tahun
- Maraknya Impotensi pada Anak Muda
- Kikis Lemak Tubuh dengan Susu
- Cara Mudah Deteksi Stroke Secara Dini
Kisah cinta antara Nila
Djuwita dengan Farid Anfasa Moeloek berawal bersemi di kampus
perjuangan Universitas Indonesia. Pandangan pertama terjadi saat Nila
baru masuk ke Fakultas Kedokteran UI. Saat itu, Farid aktif sebagai
panitia Opspek (Orientasi Pengenalan Kampus). Pertemuan itu menumbuhkan
benih-benih cinta di antara mereka. Farid pun resmi melamar dan
mempersuntingnya menjadi istri pada tahun 1972.2)
Dalam membina rumah tangga, keduanya selalu memegang prinsip kebersamaan, saling menghormati dan mengasihi, sesuai denga kodradnya masing-masing. Termasuk dalam mendidik anak menjadi tanggung jawab berdua. Tiga orang anak sebagai buah kasih mereka (Muhammad Reiza Moeloek, Puti Alifa Moeloek dan Puti Anisa Moeloek) sejak awal ditanamkan nilai-nilai agama, terutama dalam menghadapi era globalisasi, yakni nilai-nilai negatif yang berpengaruh terhadap pola kehidupan anak-anak di zaman sekarang ini dianggap cukup meresahkan.
Ketiga anaknya, sejak masih kecil sampai mereka remaja dan memasuki kehidupan dewasa, sangat senang melakukan kegiatan di kamar tidur orang tuanya. Mulai dari belajar, nonton TV, maupun kegiatan lainnya. "Anak-anak kami sangat betah berlama-lama di kamar tidur kami. Hal ini sebenarnya cukup positif, karena selain menambah kedekatan kami sebagai orang tua dengan anak-anak, kegiatan mereka dapat kita pantau dengan baik. Mereka pun tidak sungkan-sungkan bercerita bila menghadapi suatu persoalan di luar rumah, baik dalam hal pelajaran maupun dalam pergaulan sehari-hari," ucap Nila. Sebagai seorang ibu, Nila juga selalu menempatkan diri sebagai seorang teman, terutama ketika mereka pada usia remaja.
Sebaliknya, anak-anak juga bisa memantau segala kegiatan orang tuanya. "Kalau saja kami terlalu sibuk dan mereka merasa kurang diperhatikan, maka mereka dengan cepat akan memprotes," ungkap Nila. Sehingga mereka juga sering berdiskusi untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Termasuk ketika suaminya, Farid, usai masa jabatan sebagai Menteri Kesehatan berniat mendirikan Yayasan Koalisi Indonesia Sehat 2010, mereka sekeluarga terlibat dalam kegiatan yayasan itu.
Dalam manapaki kehidupan yang serba keras ini, kepada anak-anaknya, dia selalu menekankan agar jangan mudah menyerah, dan jalani hidup ini sesuai dengan keinginan dan hati nurani, mandiri dan bertanggung jawab.
Memang, sejak awal berkeluarga dengan Farid, mereka bersepakat untuk mendidik anak-anak dengan cara demokratis, di mana segala persoalan harus dibicarakan dan dipecahkan secara bersama-sama dalam keluarga. Kepada anak-anak diberikan kebebasan untuk menentukan pendidikan yang diinginkan selepas SMU. Ketiga anaknya pun berkembang dengan pilihan hidup mandiri masing-masing. Nila dan Farid merasa berbahagia, kendati ketiga anaknya tidak ada yang mengikuti jejak menjadi dokter. Tetapi anak dan puterinya memilih jadi insinyur
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1887-guru-besar-dan-aktivis-kesehatan
Copyright © tokohindonesia.com
Dalam membina rumah tangga, keduanya selalu memegang prinsip kebersamaan, saling menghormati dan mengasihi, sesuai denga kodradnya masing-masing. Termasuk dalam mendidik anak menjadi tanggung jawab berdua. Tiga orang anak sebagai buah kasih mereka (Muhammad Reiza Moeloek, Puti Alifa Moeloek dan Puti Anisa Moeloek) sejak awal ditanamkan nilai-nilai agama, terutama dalam menghadapi era globalisasi, yakni nilai-nilai negatif yang berpengaruh terhadap pola kehidupan anak-anak di zaman sekarang ini dianggap cukup meresahkan.
Ketiga anaknya, sejak masih kecil sampai mereka remaja dan memasuki kehidupan dewasa, sangat senang melakukan kegiatan di kamar tidur orang tuanya. Mulai dari belajar, nonton TV, maupun kegiatan lainnya. "Anak-anak kami sangat betah berlama-lama di kamar tidur kami. Hal ini sebenarnya cukup positif, karena selain menambah kedekatan kami sebagai orang tua dengan anak-anak, kegiatan mereka dapat kita pantau dengan baik. Mereka pun tidak sungkan-sungkan bercerita bila menghadapi suatu persoalan di luar rumah, baik dalam hal pelajaran maupun dalam pergaulan sehari-hari," ucap Nila. Sebagai seorang ibu, Nila juga selalu menempatkan diri sebagai seorang teman, terutama ketika mereka pada usia remaja.
Sebaliknya, anak-anak juga bisa memantau segala kegiatan orang tuanya. "Kalau saja kami terlalu sibuk dan mereka merasa kurang diperhatikan, maka mereka dengan cepat akan memprotes," ungkap Nila. Sehingga mereka juga sering berdiskusi untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Termasuk ketika suaminya, Farid, usai masa jabatan sebagai Menteri Kesehatan berniat mendirikan Yayasan Koalisi Indonesia Sehat 2010, mereka sekeluarga terlibat dalam kegiatan yayasan itu.
Dalam manapaki kehidupan yang serba keras ini, kepada anak-anaknya, dia selalu menekankan agar jangan mudah menyerah, dan jalani hidup ini sesuai dengan keinginan dan hati nurani, mandiri dan bertanggung jawab.
Memang, sejak awal berkeluarga dengan Farid, mereka bersepakat untuk mendidik anak-anak dengan cara demokratis, di mana segala persoalan harus dibicarakan dan dipecahkan secara bersama-sama dalam keluarga. Kepada anak-anak diberikan kebebasan untuk menentukan pendidikan yang diinginkan selepas SMU. Ketiga anaknya pun berkembang dengan pilihan hidup mandiri masing-masing. Nila dan Farid merasa berbahagia, kendati ketiga anaknya tidak ada yang mengikuti jejak menjadi dokter. Tetapi anak dan puterinya memilih jadi insinyur
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1887-guru-besar-dan-aktivis-kesehatan
Copyright © tokohindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar